SEJARAH DAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sejarah dan Sistem Perekonomian Indonesia
A. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara
sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi fisik, lokasi geografi,
jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal
diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik
dunia, serta keamanan global.
B. Sejarah Ekonomi
Indonesia
1. Pemerintahan Orde Lama
- - Masa Pasca
Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan
ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang
disebabkan
oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada Oktober
1946
pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang
Jepang. Namun
adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan
luar negeri
mengakibatkan kekosongan kas negara.
Dalam
menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan,
diantaranya :
·
Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir.
Soerachman dengan persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
(BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam jangka waktu
40 tahun.
·
Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade
Coorporation (BTC) berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan
Ciberon yang mengangkut kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh
angkatan laut Belanda.
·
Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas
mengenai peningkatan hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang,
serta status dan administrasi perkebunan asing.
·
Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan
anjuran memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan
hewan-hewan yang membantu dalam pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra,
dan mengadakan transmigrasi.
·
Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi
Nasional, mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam upaya menegakkan
ekonomi pada awal kemerdekaan.
·
Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank
Negara Indonesia,
·
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group)
·
Sistem Ekonomi Ali-Baba
- Masa Demokrasi
Liberal (1950-1957)
Perekonomian
diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum
mampu bersaing
dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi
perekonomian
Indonesia.
Usaha-usaha
yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:
©
Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun
©
Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu
menumbuhkan wiraswasta pribumi agar bisa berpartisipasi dalam perkembangan
ekonomi nasional
©
Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk
pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
- Masa Demokrasi
Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat
Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi
terpimpin dan
struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalanya diatur
pemerintah).
Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia.
Akibatnya adalah :
v
Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua
simpanan di bank diatas 25.000 dibekukan
v
Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin
v
Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter
2. Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan
lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat
pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah
lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan
target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan
jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi
dalam skala besar. Perubahan ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa
Orde Baru dimana sektor industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi
utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi
dapat berjalan dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat,
stabilitas ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi
terbuka yang berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia
yang lebih baik.
3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami
suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa
negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997.
Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga
pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya menunda
proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober 1997,
lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada
Indonesia.
4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid,
masyarakat umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal
ekonomi, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun
selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri
yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia
di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik
dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid
menaikkan tingkat country
risk Indonesia. Makin
rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi
yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS.
5. Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia
yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi
Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati disebabkan antara
lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam negeri mauoun
swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah, memang kondisi
perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999
IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia
bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito.
C. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem perekonomian adalah
sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan
utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu
bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam
sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah
Sistem perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan
di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif
Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.
1. Pengertian-pengertian
Sistem Ekonomi
Menurut dumairy : sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Menurut Sanusi : sistem ekonomi merupakan suatu organisasi
terdiri dari sejumlah lembaga yang saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya.
2. Sistem- Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu
sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi
dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.
Ciri-ciri Kapitalisme :
-Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
-Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
-Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
-Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
-Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga- harga.
-Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
-Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
-Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
-Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga- harga.
-Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The
Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
-Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
-Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
-Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
-Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
-Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
-Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme:
- Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
- Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
- Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
- Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
- Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
- Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :
- Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
- Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
Kecenderungan Bisnis dalam Kapitalisme :
Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang berlaku. Kecenderungan bisnis dalam kapitalisme dewasa ini:
a) adanya spesialisasi
b) adanya produksi massa
c) adanya perusahaan berskala besar
d) adanya perkembangan penelitian
- Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
- Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
Kecenderungan Bisnis dalam Kapitalisme :
Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang berlaku. Kecenderungan bisnis dalam kapitalisme dewasa ini:
a) adanya spesialisasi
b) adanya produksi massa
c) adanya perusahaan berskala besar
d) adanya perkembangan penelitian
Sistem Ekonomi Sosialis adalah
adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin
bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak
memandang penting peranan kapital.
Ciri-ciri dari Ekonomi Sosialis :
a) Lebih
Mengutamakan Kebersamaan (Kolektivisme)
Artinya masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan
sosial, sebagai individu-individu fiksi belaka. Dan tidak adanya pengakuan atas
hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis
b) Peran
Pemerintah Sangat Kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan
hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya
diatur oleh negara.
c) Sifat
Manusia Ditentukan Oleh Pola Produksi
Artinya Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan
kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai
individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
1) Sulit
melakukan transaksi
Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa
mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya
untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas,
demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu
stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga
ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar
2) Membatasi
kebebasan
System tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan
berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat
kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang
memaksanya bekerja seperti mesin
3) Mengabaikan
pendidikan moral
Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai
tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian,
apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral
tidak diperhatikan lagi
Adapun kebaikan-kebaikan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah :
1) Disediakannya
kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk
makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang
lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2) Didasarkan
perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan
berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan
penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi
seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3) Produksi
dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki
dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan
untuk kepentingan-kepentingan Negara.
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi di mana kegiatan ekonominya yang masih sangat sederhana
Ciri-ciri sistem ekonomi
tradisional adalah
1) masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
2) tanah merupakan sumber kehidupan,
3) belum mengenal adanya pembagian kerja,
4) pertukaran secara barter,
5) tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.
1) masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
2) tanah merupakan sumber kehidupan,
3) belum mengenal adanya pembagian kerja,
4) pertukaran secara barter,
5) tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diatur oleh pusat.
Ciri-ciri ekonomi komando adalah
1) semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
2) hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
3) kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
4) Pembagian kerja diatur negara,
5) Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.
1) semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
2) hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
3) kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
4) Pembagian kerja diatur negara,
5) Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.
Sistem ekonomi pasar adalah
sistem ekonomi yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wisata, dan pemerintah hanya
mengawasi jalannya perekonomian.
Ciri-ciri ekonomi pasar adalah
1) sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
2) rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
3) munculnya persaingan antarpengusaha
4) dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh
1) sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
2) rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
3) munculnya persaingan antarpengusaha
4) dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh
Sistem ekonomi campuran
adalah gabungan dari sistem ekonomi komando dan pasar, berikut ciri-ciri
ekonomi pasar
1) Alat produksi yang vital
dikuasai negara
2) Alat produksi yang kurang penting dikelola swasta
3) Perekonomian dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat
4) Hak milik diakui sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum
2) Alat produksi yang kurang penting dikelola swasta
3) Perekonomian dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat
4) Hak milik diakui sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum
Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan, bila ada yang
kurang berkenan mohon dimaafkan. Terimakasih telah berkunjung ke blog saya,
silahkan datang kembali J
Komentar
Posting Komentar