RANGKUMAN PEREKONOMIAN INDONESIA

1.Sejarah dan Sistem Perekonomian Indonesia

Berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi kondisi negara-negara berkembang saat ini:
a.      Sistem perekonomian dan pola pembangunan ekonomi yang diterapkan. 
b.      Pembangunan infrastuktur fisik dan sosial. 
c.      Tingkat pembangunan yang telah dicapai pada masa penjajahan. 
Sejarah perekonomian Indonesia di bagi menjadi tiga orde, yaitu Perekonomian Orde Lama (sebelum 1966),  orde baru ( 1966-1998), dan orde reformasi yaitu:
·         Sejarah ekonomi Indonesia diawali pada era Orde lama,  selama pemerintahan orde lama, keadaan ekonomi di Indonesia sangat memburuk. Walau sempat mengalami pertumbuhan dengan laju rata-rata per tahunnya hampir 7% selama dekade 1950-an, namun Indonesia selama pemerintahan Orde Lama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun non fisik selama pendudukan jepang, pada perang dunia II, dan perang revolusi, serta gejolak politik didalam negeri, ditambah lagi dengan manajemen ekonomi makro yang sangat buruk selama rezim tersebut.
·         Sejak bulan Maret 1966, Indonesia memasuki pemerintahan Orde Baru. Berbeda dengan kepemerintahan Orde Lama, dalam era Orde Baru ini perhatian pemerintah lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air ini. Pemerintahan Orde Baru menjalin hubungan baik dengan pihak luar negeri dan menjauhi pengaruh ideologi komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota PBB dan lembaga-lembaga dunia lainnya. Adapun jangka panjang pembangunan ekonomi Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu proses industrialisasi dalam skala besar.
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA:
Sebelumnya, pengertian dari sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah. Sistem
perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah sistem perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.

2. HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional diperlukan oleh semua negara termasuk Indonesia agar dapat memiliki apa yang tidak dimiliki negara tersebut dari negara lain dengan cara melakukan perdagangan dengan negara lain.Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut.
1.    Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.
2.    Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya melalui bermacam peraturan seperti pabean, tarif, peraturan administrasi lainnya yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
3.    Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan, kualitas sumber daya dan sebagainya.
            Tetapi walaupun perdagangan internasional tersebut perlu, negara tidak harus melakukan perdagangan internasional setiap saat. Ada kalanya negara tidak melakukan perdagangan internasional, yaitu impor barang di saat produksi dalam negeri masih cukup ataupun surplus. Agar lebih mensejahterakan masyarakat negara tersebut, dan juga untuk menghemat devisa negara, agar tidak terus mengalami penurunan yang berpengaruh pada neraca pembayaran negara tersebut, yang memmbuat neraca pembayaran negara tersebut defisit.
            Jadi seperti yang kita ketahui hambatan-hambatan yang ada dalam perdagangan internasional tidak semua berdampak negatif, namun juga ada yang berdampak positif bagi pemerintah dan pengusaha-pengusaha kecil di dalam negeri.


3. HUBUNGAN INDUSTRIALISASI DENGAN KEMISKINAN 
Industrialisasi yang berkembang di era sekarang ini menyerap begitu banyak tenaga kerja. Hal ini telah merubah alur pendistribusian tenaga kerja dari sektor non industri menuju sektor industri. Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh tenaga kerja tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung industrialisasi telah mempengaruhi tingkat kemiskinan.Namun ternyata perekonomian Indonesia masih sangat tegantung pada sumber daya alam (pertanian, hasil hutan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan sebagainya). Di pihak lain, tingkat pendapatan masyarakat umumnya masih rendah. Oleh karena itu, tingkat kesejahteraan (dan usaha penanggulangan kemiskinan) Indonesia menjadi sangat dipengaruhi oleh perubahan kualitas lingkungan.
Bila ditinjau lebih dalam, terlihat ada hubungan yang saling mempengaruhi antara industrialisasi, kemiskinan, dan sumber daya alam. Industrialisasi mempengaruhi kemiskinan melalui tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri. Kemiskinan mempengaruhi tingkat penggunaan sumber daya alam dan proses konservasi sumber daya alam serta lingkungan hidup. Sumber daya alam merupakan sebagai bahan baku industrialisasi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik sebagai bentuk industrialisasi akan meningkatkan pencemaran lingkungan. Peningkatan pencemaran lingkungan akan mempersempit lapangan kerja sehingga menimbulkan pengangguran dan berujung pada persoalan kemiskinan. Hubungan itu terus berlangsung dengan pola saling mempengaruhi satu sama lainnya dimana untuk memperbaiki salah satu diantaranya maka harus memperbaiki keseluruhan bagian. Misalnya dalam penanganan pembrantasan kemiskinan maka permasalahan industrialisasi dan sumber daya alam juga harus menjadi fokus penanganan dalam proses tersebut.


Thank youJ

Komentar

Postingan Populer

Translate